A. ICMP (Internet Control message Protocol)
Secara fungsi,
protokol ini memang memiliki fungsi yang sedikit berbeda dari TCP atau
UDP dari segi penggunaannya. Sebab protokol ini tidak dapat digunakan
secara langsung oleh aplikasi jaringan milik pengguna. Umumnya, ICMP
kerap digunakan oleh sistem operasi komputer untuk memberikan
pemberitahuan bahwa komputer yang dituju tidak bisa dijangkau.
B. POP3 (Post Office Protocol)
POP3 adalah kepanjangan dari Post Office Protocol version 3,
yakni protokol yang digunakan untuk mengambil email dari email server. Protokol
POP3 dibuat karena desain dari sistem email yang mengharuskan adanya email
server yang menampung email untuk sementara sampai email tersebut diambil oleh
penerima yang berhak. Kehadiran email server ini disebabkan kenyataan hanya
sebagian kecil dari komputer penerima email yang terus-menerus melakukan
koneksi ke jaringan internet.
C.SMTP
adalah suatu protokol yang umum digunakan untuk
pengiriman surat elektronik atau email di Internet. Protokol ini gunakan untuk
mengirimkan data dari komputer pengirim surat elektronik ke server surat
elektronik penerima. Untuk menggunakan SMTP bisa dari Microsoft Outlook.
biasanya untuk menggunakan SMTP di perlukan settingan :
1. Email Address : contoh —>
anda@domainanda.com2. Incoming Mail (POP3, IMAP or HTTP) server : mail.doaminanda.com
3. Outgoing (SMTP) server : mail.domainanda.com
4. Account Name : anda@domainanda.com
5. Password : password yang telah anda buat sebelumnya
D.FTP ( File Transfer Protocol )
FTP ( File Transfer Protocol ) adalah sebuah protocol
internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk
pentransferan berkas (file) computer antar mesin-mesin dalam sebuah
internetwork. FTP atau protocol Transmission Control Protocol (TCP) untuk
komunikasi data antara klien dan server, sehingga diantara kedua komponen
tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum transfer data dimulai.
FTP hanya menggunakan metode autentikasi standar, yakni menggunakan User name
dan paswordnya yang dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi. Pengguana terdaftar
dapat menggunakan username dan password-nya untuk mengakses ,men-dawnload ,dan
meng- updlot berkas- berkas yang ia kehenaki. Umumnya, para pengguna daftar
memiliki akses penuh terdapat berapa direkotri , sehingga mereka dapat berkas ,
memuat dikotri dan bahkan menghapus berkas. Pengguna yang belum terdaftar dapat
juga menggunakan metode anonymous login,yakni dengan menggunakan nama pengguna
anonymous & password yang diisi dengan menggunakan alamat e-mail. Sebuah
server FTP diakses dengan menggunakan Universal Resource Identifier (URI)
dengan menggunakan format ftp://namaserver. Klien FTP dapat menghubungi server
FTP dengan membuka URI tersebut.
Tujuan FTP server adalah sebagai beikut :
1. Untuk men-sharing data. 2. Untuk menyediakan indirect atau implicit remote computer.
3. Untuk menyediakan tempat penyimpanan bagi User.
4. Untuk menyediakan tranper data yang reliable dan efisien.
E.ARP
ARP (Address Resolution Protocol) adalah sebuah protokol dalam TCP/IP
Protocol Suite yang bertanggungjawab dalam melakukan resolusi alamat
IP ke dalam alamat Media Access Control (MAC Address).
Dalam jaringan biasanya memang telah diberi alamat IP. Namun alamat
hardware (misal mac-address) tetap digunakan untuk transportasi data
dari suatu host ke host yang lain. Dalam mikrotik RouterOS, sebuah
router memiliki tabel ARP. Dalam tabel tersebut berisi masukan-masukan
ARP. Masukan-masukan ARP tersebut terdiri dari ip address dan
mac-address serta informasi interface mana yang digunakan.
dan Apa fungsi ARP pada jaringan komputer???
Fungsinya ARP adalah untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik,
masukan ARP bisa didapat secara dynamic. Namun untuk meningkatkan
keamanan, kita dapat memasukkan ARP static secara manual. Dengan hanya
membolehkan sebuah router me-reply hanya untuk masukan ARP static
pada tabel ARP, maka akan membatasi akses ke router dan jaringan di
belakang router, yang hanya untuk IP address atau mac address dengan
kombinasi.
Kelebihan dan Kekurangan Ipv4 dan ipv6
1. Internet Protokol versi 4
- Pengelolaan rute informasi yang tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
Kekurangan :
- Panjang alamat 32 bit (4bytes).
- Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4.
- Dukungan terhadap IPSec opsional.
- Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.
- IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat). IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
Kelebihan :
- Tidak mensyaratkan ukuran paket pada
link layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.- Pengelolaan rute informasi yang tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
- Panjang alamat 32 bit (4bytes).
- Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4.
- Dukungan terhadap IPSec opsional.
- Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.
- IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat). IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
2. Internet Protokol versi 6
Kelebihan :
- Format header baru. Header baru IPv6 lebih efisien daripada header pada IPv4 (karena memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan menghilangkan beberapa bagian yang tidak penting atau opsional.
- Jumlah alamat yang jauh lebih besar. Dengan spesifikasi bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit memiliki arti IPv6 akan mampu menyediakan 2128 kemungkinan alamat unik. Walaupun tidak semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk keperluan masa mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak perlu lagi digunakan.
- Infrastruktur routing dan addressing yang efisien dan hirarkis. Arsitektur pengalamatan IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur routing menjadi efisien dan hirarkis juga. Adanya konsep skup juga memudahkan dalam manajemen pengalamatan untuk berbagai mode teknologi transmisi.
- Kemampuan Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address auto-configuration. Pada teknologi IPv6, sebuah node yang memerlukan alamat bisa secara otomatis mendapatkannya (alamat global) dari router IPv6 ataupun cukup dengan mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 tertentu (alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP server seperti pada IPv4. Hal ini juga akan memudahkan konfigurasi. Hal ini penting bagi kesuksesan teknologi pengalamatan masa depan karena di Internet masa depan nanti akan semakin banyak node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah tangga dan bahkan manusia pun bisa saja akan memiliki alamat IP. Tentu saja ini mensyaratkan kesederhanaan dalam konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan tiap host untuk mendapatkan alamat, menemukan tetangga dan router default bahkan menggunakan lebih dari satu router default untuk redundansi dengan efisien.
- Keamanan yang sudah menjadi standar built-in.Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer network.
- Dukungan yang lebih bagus untuk QoS. Adanya bagian (field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label) dan Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin bisa diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.
- Berbagai protokol baru untuk keperluan interaksi antar node.Adanya protokol baru misalnya Network Discovery dengan komunikasi multicast dan unicast yang efisien bisa menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan neighbor dalam jaringan.Ekstensibilitas.
- Di masa depan IPv6 dapat dikembangkan lagi fitur-fiturnya dengan menambahkanya pada extension head.
Kekurangan :
- Operasi IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang mendukungnya.
- Harus ada pelatihan tambahan, serta kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan IPv6 yang berjalan di atas IPv4.
PERRBANDINGAN IPv4 DAN IPv6
IPv4
|
IPv6
|
Pengalamatan lebih
sedikit.
|
Memungkinkan
pengalamatan lebih banyak.
|
Panjang alamat 32 bit (4 bytes)
|
Panjang alamat 128 bit (16 bytes)
|
Dikonfigurasi secara manual atau DHCPLihat
|
IPv4 Tidak harus dikonfigurasi secara manual, bisa
menggunakan address autoconfiguration
|
Dukungan terhadap IPSec opsional
|
Dukungan terhadap IPSec dibutuhkan
|
Header mengandung option.
|
Data opsional dimasukkan seluruhnya ke dalam
extensions
header.
|
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan
harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
|
Paket link-layer harus mendukung ukuran paket 1280
byte dan harus bisa menyusun
kembali paket berukuran 1500 byte |
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan ada
router, menurunkan kinerja router.
|
Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim.
|
Checksum termasuk pada header.
|
Cheksum tidak masuk dalam header.
|
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk
menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat
link-layer. |
ARP Request telah digantikan oleh Neighbor
Solitcitation secara multicast.
|
Untuk mengelola keanggotaan grup pada subnet lokal
digunakan Internet Group Management Protocol (IGMP).
|
IGMP telah digantikan fungsinya oleh
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar